Skip to main content

PERANCANGAN APLIKASI SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN BARANG INVENTARIS

BAB I
PENDAHULUAN


1.1            Latar Belakang

Kecamatan  adalah  wilayah  kerja  Camat  sebagai  perangkat  daerah  kabupaten/kota  dan  menjalankan  kewenangannya  sesuai  yang  dilimpahkan  oleh  Kepala  Daerah.  Kecamatan  dipimpin  oleh  seorang  Camat  yang  bertanggung  jawab  kepada  Kepala  Daerah  melalui  Sekretaris  Daerah.  Wilayah samarinda memiliki enam kecamatan salah satunya adalah kecamatan palaran yang beralamat di Jl.Ampera No.1 Kelurahan Rawa Makmur Kecamatan Palaran. Kecamatan palaran mempunyai tugas dalam penyelenggaraan pemerintahan di wilayah kerja kecamatan, melakukan pembinaan, bimbingan, pengawasan, pengendalian dan evaluasi serta mengkoordinasikan kegiatan dan perumusan perencanaan kecamatan yang meliputi kegiatan pengadministrasian umum, tata pemerintahan. Pemberdayaan masyarakat, ketentraman dan ketertiban, ekonomi dan pembangunan, serta kesejahteraan rakyat berdasarkan ruang lingkup tugas, tanggung jawab dan kewenangan yang dilimpahkan kepala daerah.
Di Kantor Camat Palaran, pengolahan  data inventaris barang kantor camat masih menggunakan buku besar, padahal untuk mengolah data inventaris barang kantor camat memerlukan  ketelitian, ketepatan dan memakan waktu yang lama, karena semua barang yang ada di lembaga pemerintahan tersebut mulai dari awal berdirinya lembaga tersebut harus ada catatanya meskipun barangnya sudah rusak, namun  karena barang tersebut milik/pemberian  dari negara maka semua prosedurnya harus ada.  pengertian inventaris sendiri menurut kamus umum besar bahasa indonesia adalah (daftar) barang-barang yang dipakai di kantor, perusahaan dan sebagainya, dan inventarisasi adalah pembuatan atau penyusunan daftar barang-barang yang ada di kantor, rumah, perusahaan dan sebagainya. bayangkan betapa rumitnya jika kita ingin mengetahui barang apa saja yang dibeli oleh suatu lembaga dalam waktu 10 atau 20 tahun yang lalu jika kita harus membuka file-file atau catatan mengenai barang tersebut dalam suatu buku, mungkin lebih dari satu tumpukan buku-buku besar yang harus kita baca satu persatu dan akan memakan waktu yang cukup lama.
Untuk mengatasi permasalahan di atas, maka penulis mencoba mengangkat masalah ini menjadi judul laporan kuliah kerja praktek untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan jenjang Strata Satu di Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Sentra Pendidikan Bisnis Samarinda, dimana judul yang diambil yaitu  “PERANCANGAN APLIKASI SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN BARANG INVENTARIS”. Sistem yang terkomputerisasi diharapkan dapat mengatasi masalah-masalah yang timbul dalam sistem yang pekerjaanya masih mengandalkan buku besar, sehingga dapat meningkatkan kinerja para pegawai  Kantor Camat Palaran.
Kedepannya penulis berencana untuk mengembangkan rancangan tersebut lebih luas lagi yaitu menggunakan server terpusat yang fungsi server tersebut sebagai databasenya, sehingga para pegawai lain bisa menginput data barang-barang inventaris yang berada diruangan mereka secara langsung tanpa memberi data barang inventaris kepada bagian petugas bendahara untuk meng-inputkan data inventaris disetiap ruangan.

1.2      Rumusan Masalah

Mengidentifikasi masalah yang ada merupakan langkah pertama dalam perancangan suatu sistem. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dari sistem inventaris barang yang sedang berjalan saat ini antara lain.
1.      Belum terintegrasinya data-data barang inventaris sehingga keberadaan barang tidak teratur.
2.      Lambatnya proses pengolahan sehingga data atau informasi yang dihasilkan kurang akurat dan aktual.

1.3      Batasan Masalah

Agar pembahasan masalah yang dilakukan dapat terarah dengan baik dan tidak menyimpang dari pokok permasalahan, maka penyusun membatasi permasalahan yang akan dibahas, yakni :
1.      Perancangan aplikasi bersifat desktop.
2.      Sistem Informasi yang dibuat terdiri dari pendataan Data Barang.
3.      Perancangan aplikasi ini menggunakan Visual Basic 6.0.
4.      Pencetakan Laporan meliputi laporan keadaan barang,barang yang sudah rusak maupun yang masih berfungsi dengan baik.

1.4      Tujuan Penulisan

Tujuan yang ingin dicapai dalam perancangan Sistem Informasi Pengelolaan Barang Inventaris adalah peningkatan efektifitas kerja dan laporan-laporan yang lebih akurat mengenai inventaris barang.disamping tujuan utama diatas ada beberapa tujuan lain, diantaranya dalam hal ini
penelitian lakukan untuk mengetahui dan menganalisa kendala apa saja yang ada pada sistem inventaris Kantor Camat Palaran yang sedang berjalan saat ini, untuk mengetahui teknik-teknik perancangan sistem inventaris Kantor Camat Palaran.
tujuan individual adalah untuk menambah ilmu pengetahuan serta pengalaman dari pengenalan dan penelitian pada sebuah sistem Kantor Camat Palaran, sehingga peneliti melakukan penelitian untuk menyelesaikan laporan kuliah kerja praktek.

1.5      Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian merupakan dampak dari tercapainya tujuan dan terjawabnya rumusan masalah secara akurat. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
1.      Bagi Kantor Camat Palaran
Adanya penelitian ini, dapat menjadi referensi bagi Kantor Camat Palaran agar sistem yang berjalan bisa menjadi lebih baik lagi.
2.      Bagi Mahasiswa
Adanya penelitian ini, mendapatkan tambahan wawasan terhadap penelitian ini sehingga peneliti dapat membuat laporan kuliah kerja praktek ini. Serta mempermudah mahasiswa untuk melakukan registrasi dan perkuliahan umum sehingga mahasiswa bisa melakukannya tidak hanya di lingkungan kampus.

1.6      Sistematika Penulisan

Pada dasarnya, penyusunan sistematika penulisan bertujuan untuk memudahkan para pembaca dalam mengikuti apa yang dipaparkan dalam laporan Kuliah kerja praktek ini, maka sistematika penulisan laporan ini disusun sebagai berikut :
BAB I   PENDAHULUAN
Bab ini berisi penjelasan tentang latar belakang penelitian, tujuan penelitian serta tujuan penulisan laporan, batasan masalah, manfaat yang diperoleh  serta sistematika penulisan laporan ini.
BAB II   LANDASAN TEORI
Pada bab ini menguraikan tentang teori - teori yang mendukung Laporan kuliah kerja praktek ini. Pembahasan landasan teori ini meliputi penjelasan tentang definisi-definisi, penjelasan mengenai perangkat lunak yang digunakan dalam perancangan sistem informasi dan istilah-istilah yang terkait didalamnya.
BAB III  ANALISIS
Dalam bab ini menjelaskan tentang perancangan konsep dari aplikasi pengolahan data inventaris barang dan penjelasan mengenai metode  penelitian, perangkat penunjang dalam proses menganalisa, instrument, serta metode pengembangan sistem yang akan dibangun dan pelaksanaan penelitian tersebut.
BAB IV  TINJAUAN UMUM INSTANSI
Dalam bab ini berisikan penjelasan mengenai instansi tempat dilaksanakannya kerja kuliah praktek. Seperti sejarah, struktur organisasi, tugas, dan wewenang serta menjelaskan mengenai proses bisnis di instansi yang bersangkutan, terutama dengan topik yang diambil.
BAB V   PEMBAHASAN
Berisikan kaitan antara rancangan sistem yang dibuat dengan program yang telah dibuat. dalam implentasi diuraikan tentang bahasa pemograman yang digunakan, perangkat keras yang diperlukan, pemograman dan bagan alir dokumen baru, rancangan dokumen masukan maupun keluaran yang baru serta rancangan kodefikasi. Rancangan terperinci yang mencakup Diagram konteks dan Data Fow Diagram (DFD), perancangan struktur program, perancangan struktur file, perancangan struktur menu, perancangan antar muka yang mencakup masukan dan keluaran.
BAB VI  PENUTUP
Berisi kesimpulan dari seluruh pembahasan yang telah dikerjakan dari bab I sampai dengan bab V serta saran-saran mengenai perancangan sistem informasi dan aplikasi yang telah diusulkan untuk dikembangkan.
DAFTAR PUSTAKA
Pada bab ini akan dipaparkan sumber – sumber literature, tutorial, buku, maupun situs – situs yang digunakan dalam pembuatan laporan kerja kuliah praktek ini.

BAB II
LANDASAN TEORI

Dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, terutama setelah diberlakukannya Undang-undang Otonomi Daerah, maka Kepala Daerah perlu dibantu oleh perangkat daerah yang dapat menyelenggarakan seluruh urusan pemerintah yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah. Oleh karena itu untuk membantu Kepala Daerah dalam menyelenggarakan pemerintahan daerah maka bupati sesuai dengan wewenangnya melimpahkan sebagian urusan otonomi daerah dan tugas umum pemerintah kepada Camat sebagai perangkat daerah yang memimpin wilayah Kecamatan. 
Peran camat ini sangat penting dan sangat strategis dalam mendukung terlaksananya otonomi daerah, apalagi saat ini Kecamatan bukan lagi sebagai kepala wilayah Kecamatan sebagai perpanjangan tangan pemerintah pusat, melainkan kecamatan diberlakukannya Undang-undang 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah, adalah merupakan unsur perangkat daerah yang menerima pelimpahan wewenang dari Bupati/Walikota untuk melaksanakan sebagian urusan otonomi daerah dan pemerintahan umum.
Hal tersebut di atas berarti kecamatan mempunyai keleluasaan untuk mengekpresikan dirinya menuju arah berkembang melalui pemberdayaan masyarakat daerah diwilayah kerjanya, sebagai organisasi perangkat daerah di Kabupaten/Kota yang berhubungan langsung dengan masyarakat, maka lebih memahatni serta dapat menampung masukan-masukan berupa keluhan maupun kritikan ataupun sumbangan pemikiran berupa saran dari masyarakat.
Dengan dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, dimana disebutkan dalam Pasal 17 adalah sebagai berikut :
1.      Kecamatan merupakan wilayah kerja camat sebagai perangkat daerah kabupaten dan daerah kota.
2.      Camat mempunyai tugas melaksanakan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan oleh bupati/walikota untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah.
3.      Camat sebagaimana dimaksud pada ayat 2 juga menyelenggarakan tugas umum pemerintahan meliputi :
a.       Mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat.
b.      Mengkoordinasikan upaya penyelenggaraan ketenteraman dan ketertiban umum.
c.       Mengkoordinasikan penerapan penegakan peraturan perundang-undangan.
d.      Mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum.
2.2            Inventaris
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (KUBI) yang dimaksud inventaris adalah “(daftar) barang-barang yang dipakai di kantor, perusahaan dsb, dan inventarisasi adalah pembuatan atau penyusunan daftar barang-barang yang ada di kantor, rumah, kapal dsb. pengumpulan data mengenai hasil-hasil yang telah dicapai atau apa-apa yang telah dimiliki. dalam inventaris barang-barang yang dicatat dikelompokan ke dalam beberapa kelompok yakni :
a.       Tanah
b.      Peralatan dan mesin
c.       Bangunan
d.      Jalan, Irigasi dan Jaringan
e.       Aset tetap lainnya
f.       Konstruksi dalam penyelesaian
2.2.1        Pengelolaan Barang Milik Negara
Perubahan paradigma baru pengelolaan barang milik negara/aset negara yang ditandai dengan keluarkannya PP No. 6 /2006 yang merupakan peraturan turunan UU No. 1 /2004 tentang Perbendaharaan Negara, telah memunculkan optimisme baru best practices dalam penataan dan pengelolaan aset negara yang lebih tertib, akuntabel, dan transparan kedepannya. Pengelolaan aset negara yang professional dan modern dengan mengedepankan good governance di satu sisi diharapkan akan mampu meningkatkan kepercayaan pengelolaan keuangan negara dari masyarakat /stake-holder. Pengelolaan aset negara dalam pengertian yang dimaksud dalam Pasal1 Ayat (1) dan Ayat (2) PP No.6/2006 adalah tidak sekedar administratif semata, tetapi lebih maju berfikir dalam menangani aset negara, dengan bagaimana meningkatkan efisiensi, efektifitas dan menciptakan nilai tambah dalam mengelola aset. Oleh karena itu, lingkup pengelolaan aset negara mencakup perencanaan kebutuhan dan penganggaran; pengadaan; penggunaan; pemanfaatan; pengamanan dan pemeliharaan; penilaian; penghapusan; pemindahtanganan; penatausahaan; pembinaan, pengawasan,dan pengendalian. Proses tersebut merupakan siklus logistik yang lebih terinci yang didasarkan pada pertimbangan perlunya penyesuaian terhadap siklus perbendaharaan dalam konteks yang lebih luas (keuangan negara).Dewasa ini muncul banyak sekali permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan pengelolaan Barang Milik Negara (BMN). Permasalahan permasalahantersebut antara lain yaitu terdapat perubahan dari bebera paperaturan perundang-undangan di bidang BMN, antara lain Undang-Undang Nomor 17/2003 tentang Keuangan Negara, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/ Daerah, Permen Keuangan Nomor 120/PMK.06/2007 tentang Penatausahaan BMN, dan PMK nomor 96/PMK.06/2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Penggunaan, Pemanfaatan, Penghapusan, dan Pemindahtanganan BMN. Namun, pada dasarnya terdapat ciri yang menonjol dari produk-produk hukum tersebut yaitu meletakkan landasan hukum dalam bidang administrasi keuangan negara dan melakukan pemisahan secara tegas antara pemegang kewenangan administratif dan pemegang kewenangan perbendaharaan. Selain itu, sejalan dengan kebijakan nasional yaitu adanya otonomi daerah serta bergulirnya perubahan struktur kabinet yang memunculkan penghapusan suatu kementerian di satusisi dan pendirian kementerian pada sisi yang lain membawa implikasi adanya mutasi barang milik negara.
Menurut Pasal 1 Ayat (1) dan Ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 yang dimaksud dengan: “Barang milik negara adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBN atau berasal dari perolehan lainnya yang sah”. dan “Barang milik daerah adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBD atau berasal dari perolehan lainnya yang sah”.
2.2.2        Ruang Lingkup
Barang Milik Negara/Daerah meliputi :
1.    Barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBN/D.
2.     Barang yang berasal dari perolehan lainnya yang sah, yaitu :
a.       barang yang diperoleh dari hibah/sumbangan atau yang sejenis.
b.      barang yang diperoleh sebagai pelaksanaan dari perjanjian/kontrak.
c.       barang yang diperoleh berdasarkan ketentuan undang-undang.
d.      barang yang diperoleh berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.
Pengelolaan BMN/D menurut pasal 3 ayat (2) pp no. 6 tahun 2006 Pengelolaan barang milik negara/daerah meliputi:
1.      perencanaan kebutuhan dan penganggaran.
2.      Pengadaan.
3.      Penggunaan.
4.      Pemanfaatan.
5.      pengamanan dan pemeliharaan.
6.      Penilaian.
7.      Penghapusan.
8.      Pemindahtanganan.
9.      Penatausahaan.
10.  pembinaan, pengawasan dan pengendalian.
2.3            Sistem
Sistem adalah sekelompok komponen dan elemen yang digabungkan menjadi satu untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem juga bisa didefinisikan sebagai sekumpulan objek, ide, berikut saling keterhubungannya (inter-relasi) dalam mencapai tujuan dan sasaran bersama. Menurut Sutarman (2009:5), “sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan saling berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama. Pada saat ini banyak pihak yang telah mendalami masalah sistem untuk kebutuhannya sehingga definisi sistem menjadi beragam.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) tahun 2005 halaman 1076 pengertian sistem adalah “Perangakat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas”. dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem yaitu suatu susunan yang teratur dari kegiatan-kegiatan yang saling tergantung dan prosedur-prosedur yang saling berhubungan, yang melaksanakan dan mempermudah dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan untuk organisasi dalam mencapai suatu tujuan.
Sistem ini sendiri memiliki beberapa sifat-sifat berikut :
1.      Komponen Sistem (Component)
Komponen ini saling berintegrasi dan bekerjasama untuk membentuk satu kesatuan.
2.      Batasan sistem (Boundary)
       Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem lainnya.
3.     Lingkungan luar sistem (environment)
Merupakan segala sesuatu diluar batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem.Environment ini bisa bersifat menguntungkan dan juga merugikan.
4.     Penghubung Sistem
            Merupakan media penghubung antara subsistem yang satu dengan subsistemyang lainnya. Dengan adanya penghubung, suatu subsistem dapat berinteraksi dan berintegrasi dengan subsistem yang lain .
5.     Masukan Sistem
            Merupakan masukan yang berupa perintah supaya sistem dapat beroperasi.
6.     Keluaran Sistem
            Merupakan hasil dari operasi yang dilakukan sistem. Keluaran ini dapat merupakan masukan bagi subsistem yang lain.


7.    Pengolahan sistem.
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolahan yang akan mengubah masukan menjadi pengeluaran.
8.     Sasaran sistem
Suatu sistem dikatakan berhasil jika mengenai sasaran atau tujuannya.
2.4            Informasi
Secara Etimologi, Kata informasi ini berasal dari kata bahasa Perancis kuno informacion pada tahun 1387 mengambil istilah dari bahasa Latin yaitu informationem yang berarti “konsep, ide atau garis besar”. Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi, sehingga informasi ini sangat penting di dalam suatu organisasi. informasi sangat erat hubungannya dengan data. oleh karena itu, sebelum pengertian informasi dikemukakan, maka akan dijelaskan terlebih dahulu pengertian data.
Dari arti kata data merupakan bentuk jamak dari datum, yang berarti “kenyataan atau catatan”. serta merupakan fakta atau kenyataan yang belum dievalusai atau bahan mentah dari informasi. menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia tahun 2005 disebutkan bahwa “data adalah keterangan yang benar dan nyata , pengumpulan untuk memperoleh keteranagan atau bahan nyata yang dapat dijadikan dasar kajian (analisis/kesimpulannya). Informasi adalah makna atau pengertian yang dapat diambil dari suatu data dengan menggunakan konversi-konversi yang umum di gunakan di dalam representasinya atau dengan kata lain, informasi merupakan data yang telah diolah menjadi lebih berguna dan bermanfaat.
Setiap informasi mempunyai kadar kualitas informasi yang bergantung pada tiga atribut, yaitu keakuratan, ketepatan waktu, dan relevansinya. Akurat berarti derajat kebebasan informasi dari kesalahan mendekati nol bahkan bebas dari kesalahan. Tepat waktu berarti informasi yang sampai pada penerima tidak boleh terlambat, pada saat informasi itu di butuhkan, saat itu informasi ada. Relevan berarti informasi mempunyai manfaat untuk pemakainya.
2.5            Sistem  Informasi
Sistem informasi adalah suatu sistem manusia-mesin yang terpadu untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen dan pengambilan keputusan dalam organisasi. Tujuan sistem informasi adalah untuk menyediakan dan mensistematikkan informasi yang mereflesikan seluruh kejadian atau kegiatan yang diperlukan untuk mengendalikan operasi-operasi organisasi. Sedangkan kegiatannya adalah mengambil, mengolah, menyimpan, dan menyampaikan informasi yang diperlukan untuk terjadinya komunikasi yang diperlukan untuk mengoperasikan seluruh aktifitas di dalam organisasi.
Konsep sistem informasi sudah hadir sebelum teknologi komputer berkembang pesat seperti pada saat ini. Dengan demikian, sistem informasi yang pertama kali berkembang merupakan sistem informasi yang tidak berbasiskan komputer. Jumlah sistem informasi ini secara alamiah mengalami peningkatan yang tidak terkendali. Pada saat komputer hadir, tidak semua sistem informasi ini siap untuk diadaptasikan dengan komputer. Hal ini disebabkan beberapa faktor seperti jumlah sistem informasi yang cukup banyak, dana yang terbatas, karakteristik sistem informasi sangat sederhana (kompleksitas relatif rendah), potensi pengguna relatif rendah,  kebutuhan kecepatan akses data tidak terlalu dipentingkan, kompleksitas organisasi relatif rendah, sistem informasi bersifat manual hingga semi otomatis yang tetap mempertahankan tenaga-tanaga manusia.
Subjek mengenai sistem informasi yang berbasis komputer yang dikenal dengan istilah CBIS ( Computer Based Information System) memang bukan hal yang baru pada saat ini. Subjek ini selalu mengalami kemajuan dan perubahan yang sangat cepat. Sistem informasi yang berbasiskan komputer memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1.      Transmisi data sebagian besar dapat dilakukan melalui sarana komunikasi (kabel, microwave).
2.      Kecepatan pengolahan data sangat tinggi dan sangat dipentingkan.
3.      Data tersimpan di dalam media yang dapat dibaca oleh mesin, bersifat padat (compact), lebih mudah dan lebih cepat untuk ditelusuri (orde detik hingga menit).
4.      Secara keseluruhan, delay (jeda) yang terdapat di dalam aliran data dan informasi relatif kecil, karena penelusuran, pemrosesan dan transmisi data dapat dilakukan dengan cepat.
5.      Lokasi-lokasi pengembangan dan pengoperasian yang tersebar tidak menghalangi kemudahan dalam memonitor dan mengkoordinasikan segala aktivitasnya.
Pada perkembangannya, CBIS memiliki banyak tipe. Masing-masing tipe saling melengkapi dan berkembang sendiri sesuai dengan trend teknologi yang berkembang, seperti Sistem Informasi Manajemen, Sistem Pendukung keputusan, sistem pakar, dll.
2.6            Aplikasi
Aplikasi dapat diartikan sebagai suatu program berbentuk perangkat lunak yang berjalan pada suatu sistem tertentu yang berguna untuk membantu berbagai kegiatan yang dilakukan oleh manusia. Menurut Pranama (2011), aplikasi adalah suatu unit perangkat lunak yang dibuat untk melayani kebutuhan akan beberapa aktifitas seperti pelayanan masyarakat, periklanan, dan lainnya.
Aplikasi adalah program yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan pangguna dalam menjalankan pekerjaan tertentu. (Yuhefizar, 2012). Menurut Puntodewo (2011), aplikasi adalah direktori yang berisi file – file data yang disediakan untuk digunakan dalam proses aplikasi.
Berdasarkan dari uraian para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa aplikasi adalah sebuah     program yang dibuat dalam komputer untuk memudahkan pekerjaan manusia.
Visual Basic adalah salah satu bahasa pemograman komputer. Bahasa pemrograman adalah perintah – perintah yang dimengerti oleh komputer untuk melakukan tugas – tugas tertentu. Bahasa pemrograman visual basic, yang dikembangkan oleh Microsoft sejak tahun 1991, merupakan pengembangan dari  pendahulunya yaitu bahasa pemrograman BASIC (Beginner’s All-purpose Symbolic Instruction Code) yang dikembangkan pada era 1950-an. Visual basic merupakan salah satu Development Tool yaitu alat bantu untuk membantu berbagai macam program komputer, khususnya menggunakan sistem operasi windows. Visual basic merupakan salah satu bahasa pemrograman komputer yang mendukung object (Object Oriented Programming/OOP).
Bahasa pemrograman Visual Basic 6.0 dapat digunakan untuk menyusun dan membuat program aplikasi pada sistem operasi windows. Program aplikasi dapat berupa program database, program grafis dan lain sebagainya. Didalam Visual Basic 6.0 terdapat komponen - komponen yang sangat membantu dalam pembuatan program aplikasi. Dalam pembuatan program aplikasi pada Visual Basic 6.0 dapat didukung oleh software seperti Microsoft Access, Microsoft Exel, Seagate Crystal Report, dan lain sebagainya.
Lingkungan pemrograman visual basic mengandung semua saran yang dibutuhkan untuk membangun program – program hebat untuk platform  versi windows dengan cepat dan efisien.
Visual basic merupakan bahasa pemrograman yang terstruktur. Struktur visual basic terdiri dari :
1.      Forms, yaitu jendela dimana user akan membuat tampilan antar muka program.
2.      Control, yaitu tampilan garis yang dimasukkan pada form untuk membuat interaksi dengan memakai text, label, option, frame, dan command.
3.      Properties, yaitu nilai atau karakter yang dimilki oleh sebuah objek visual basic. Contoh name, size, colour, position, dan text property dapat diubah saat mendesain program atau run time ketika program dijalankan.
4.      Methods, yaitu serangkaian perintah – perintah yang sudah tersedia dan dapat diminta untuk melakukan tugas tertentu.seperti halnya fungsi dan prosedur, tetapi sudah tersedia di dalam suatu objek. Seperti halnya properti (yang juga terdapat pada suatu objek), suatu metoda dapat dipanggil dengan menyebut nama objek diikuti tanda titik dan nama metodanya. Metoda biasanya akan mengerjakan suatu tugas khusus pada suatu objek tertentu, sedangkan properti biasanya member definisi nilai atau seting pada objek.
5.      Even procedure, yaitu kode yang berhubungan dengan suatu onjek yang dapat diminta mengerjakan tugas khusus. Kode akan dieksekusi ketika ada respon dari pemakai ketiak event tertentu.
6.      General procedure, yaitu kode yang tak berhubungan dengan suatu objek, tetapi kode pada general procedure ini sangat berhubungan dengan aplikasi.
7.      Module, yaitu kumpulan dari procedure umum, deklarasi variable, dan definisi konstanta yang digunakan oleh aplikasi. dapat disejajarkan dengan form, tetapi tidak mengandung objek dan bentuk standar. Module dapat berisi beberapa kode program atau prosedur yang dapat digunakan dalam program aplikasi. Dari penjelasan di atas, maka tampilan environment visual basic dapat dilihat pada Gambar 2.1.
membuat project vb.png
Gambar 2.1 Tampilan Membuat Project Baru Microsoft Visual Basic 6.0
Pada Gambar 2.1 merupakan tampilan awal ketika akan membuat Project baru pada Visual Basic 6.0. Adapun langkah – langkah yang dapat dilakukan ketika akan membuat project baru ialah dengan mengklik Start – Program – Microsoft Visual Basic 6.0 – Microsoft Visual Basic 6.0. Kemudian pilih Standard EXE lalu klik open maka akan terlihat tampilan form  project  seperti pada Gambar 2.2.
layar kerja VB.png
Gambar 2.2 Tampilan Lembar Kerja Microsoft Visual Basic 6.0
Secara rinci, tampilan layar pada visual basic 6.0 seperti gambar 2.2 yang terdiri dari :
Pada bagian ini terdapat menu-menu dasar yang akan digunakan selama perancangan program. Ada Menu File (untuk membuka program, menyimpan program, dll), Menu View (untuk menampilkan tool-tool yang belum ada), Menu Run (untuk kompilasi), dsb. Berikut tampilan menu bar pada  Gambar 2.3
Gambar 2.3 Menu Bar
Toolbar berfungsi sama dengan menu, hanya saja berbeda tampilan. Toolbar merupakan tombol – tombol yang akan sangat membantu dalam mempercepat akses  perintah. Tampilan salah satu toolbar terlihat seperti pada Gambar 2.4.
Gambar 2.4 Tool Bar
Toolbox adalah kotak alat yang berisi icon-icon untuk memasukkan objek tertentu ke dalam jendela Form. Kita dapat memodifikasi toolbox, misalnya menambah komponen icon dengan mengklik kanan pada toolbox, lalu memilih Components atau Add Tab. Icon-icon pada toolbox ini seringkali disebut sebagai control. Setiap kontrol memeiliki property seperti warna, tulisan yang diletakkan pada control dan propeerti lainnya. Control-control diletakkan pada toolbox untuk dipilih dan digambarkan pada form. Tampilan toolbox hanya terdapat objek - objek seperti Gambar 2.5.
Gambar 2.5 Tool Box
Form Object, yaitu suatu tampilan untuk merancang suatu program dan juga merupakan tempaat untuk meletakkan kontrol – kontrol Tool Box. Tampilan form object  pada Gambar 2.6.
form VB.png
Gambar 2.6 Form Object
Properties Window merupakan jendela yang mendukung sifat –sifat dari sebuah objek yang digunakan dalam sebuah form.Juga merupakan tempat yang digunakan untuk mengatur properti dari setiap objek control. Pada properti window ini semua objek control dapat diatur sesuai dengan program aplikasi yang akan dibuat. Tampilan properties tampak seperti Gambar 2.7.






Gambar 2.7 Properties Window
Form layout window merupakan sebuah jendela yang menampilkan letak dari form (posisi form) pada layar monitor pada saat program dijalankan. Tampilan form layout window seperti Gambar 2.8.
form layout VB.png
Gambar 2.8 Form Layout Window
Project Window adalah sekumpulan modul. Jadi project (proyek) adalah program aplikasi itu sendiri. Di dalamnya terdapat form beserta code nya. Project ini disimpan dalam file berakhiran (.vbp). File ini akan menyimpan seluruh komponen program, termasuk pilihan proyek, pilihan environment, pilihan file EXE dan segala sesuatu yang berhubungan dengan proyek. Tampilan Project window seperti Gambar 2.9.
project  window VB.png
Gambar 2.9 Project Window
Form code merupakan jendela untuk menulis kode – kode atau syntax program aplikasi Visual Basic yang di dalamnya dapat memanipulasi, mengatur dan memberikan perintah – perintah terhadap objek-objek yang pengguna buat. Tampilan window code seperti Gambar 2.10.







Gambar 2.10 Window Code
Pendefinisian basis data meliputi spesifikasi berupa tipe data, struktur data dan juga batasan-batasan data yang akan disimpan.Dalam suatu sistem ada yang disebut dengan media penyimpanan yang berfungsi untuk menyimpan data-data yang diolah dari sistem tersebut. Data sendiri berasal dari bahasa Latin yaitu datum yang berarti fakta, kenyataan, kejadianatau peristiwa.Jadi data atau fakta adalah kenyataan dari sesuatu kejadian atau peristiwa. Data dapat didefinisikan yaitu kumpulan fakta-fakta yang berupa fisik dan bukan fisik, kejadian-kejadian dan prosedur yang belum diolah manusia atau peralatan yang digunakan oleh manusia.Kegunaan dari data adalah sebagai bahan dasar yang objektif di dalam proses penyusunan kebijaksanaan dan keputusan oleh pimpinan organisasi.
Menurut Dudy Misky dalam Kamus Teknologi Informasi (2005), “Database adalah file berisi informasi yang disusun sedemikian rupa untuk dapat diakses oleh sebuah software tertentu. Database tersusun atas bagian yang disebut field dan record yang tersimpan dalam sebuah file, sebuah file merupakan kesatuan terkecil dari informasi dalam sebuah database. sekumpulan field yang saling berkaitan akan membentuk record, sekumpulan file yang saling terkait akan membentuk suatu bangun data”.
Dalam Database ada beberapa istilah yang sering digunakan diantaranya :
1.      Entity adalah orang, tempat, kejadian atau konsep yang informasinya direkam. contoh dalam pengelolaan administrasi mahasiswa terdapat entity sbb : Mahasiswa, Matakuliah, Nilai, Pembayaran dll,
2.      Atribut/ Field adalah elemen-elemen yang mewakili suatu atribut. contoh : Entity mahasiswa memiliki atribut/ field adalah sbb: No Induk, Nama Mahasiswa, Tempat lahir, Tanggal lahir dll
3.      Data Value/ Nilai Data adalah data aktual atau informasi yang dapat disimpan pada tiap elemen atribut/ field.
4.      Record/ Tuple adalah kumpulan elemen yang saling berkaitan menginformasikan tentang suatu entity secara lengkap.
5.      File adalah kumpulan record-record sejenis yang mempunyai panjang elemen sama, atribut sama namun berbeda data valuenya.
6.      DBMS (Database Manajemen System) atau RDBMS (Relation Database Manajemen System) adalah file yang saling berkaitan bersama dengan program berbasis data untuk mengelolanya. atau adalah suatu sistem perangkat lunak (software) pengelola database. seperti : MySQL, Visual Foxpro, oracle, Ms Access, Borlan-Paradox, CA-open integer, Infomix, Sybase.

2.8.1     Tujuan  Database

           Secara umum tujuan basis data adalah bahwa dalam pengolahan data dapat diperoleh kembali dengan mudah dan cepat.tujuan basis data secara lengkap adalah :
1.      Kecepatan dan Kemudahan (Speed).
2.      Efisiensi Ruang Penyimpanan (Space).
3.      Keakuratan (Accuracy).
4.      Ketersediaan (Aviability).
5.      Kelengkapan (Completeness).
6.      Keamanan (Security).
7.      Kebersamaan Pemakai (Sharebility).

2.8.2     Syarat / Kegunaan Database

Penyusunan basis data digunakan untuk mengatasi masalah-masalah dalam penyusunan data sebagai berikut :
1.      Redudansi dan Inkonsistensi data.
2.      Isolasi data untuk standarisasi.
3.      Multi user (banyak pemakai).
4.      Masalah keamanan (Security).
5.      Masalah integrasi (Kesatuan).
6.      Masalah kebebasan data (data independence).

2.9            Normalisasi

Normalisasi merupakan proses pengelompokkan elemen data menjadi tabel-tabel yang menunjukkan suatu entity dan relasinya untuk memudahkan programmer yang bertujuan untuk mengurangi kompleksitas, memudahkan dalam memodifikasi data, dan menghilangkan kerangkapan data.
Normalisasi menurut Marlinda (2004:115), adalah “Proses pengelompokan  attibute-attribute dan suatu relasi sehingga membentuk well structure  relation”, yaitu sebuah  relation  dengan  jumlah  kerangkapan datanya sedikit (Minimum Amount of Redudancy), serta memberikan kemungkinan bagi  user untuk melakukan  INSERT,  DELETE, dan MODIFY terhadap baris-baris data pada  relation tersebut, yang tidak berakibat terjadinya ERROR atau INCONSISTENSI DATA,  yang disebabkan oleh operasi-operasi tersebut.
Pada proses normalisasi perlu diketahui definisi dari tahap atau bentuk normalisasi yaitu:
1.      Bentuk tidak normal.
Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi, Data dikumpul apa adanya sesuai kedatangannya.

2.      Bentuk normal kesatu (1NF).
Bentuk normal kesatu yaitu bentuk normalisasi 1NF ini mengelompokkan beberapa tipe data atau kelompok data yang sejenis agar dapat dipisahkan sehingga anomali data dapat di atasi. Contoh adalah ketika kita ingin menghapus, mengupdate, atau menambahkan data peminjam, maka kita tidak bersinggungan dengan data buku atau data penerbit, Sehingga inkonsistensi data dapat mulai di jaga.
3.      Bentuk normal kedua (2NF).
Bentuk normal kedua harus memenuhi bentuk kriteria bentuk normal kesatu dan setiap atribut bergantung penuh pada primary key.
4.      Bentuk normal ketiga (3NF).
Bentuk normal ketiga bertujuan untuk menghilangkan seluruh atribut atau field yang tidak berhubungan dengan primary key.Dengan demikian tidak ada ketergantungan transitif pada setiap kandidat key.harus memenuhi kriteria bentuk normal kedua.
5.      Bentuk Normal Keempat (4NF)
Relasi  adalah  bentuk  4NF  jika  dan hanya jika relasi tersebut juga termasuk BCNF dan semua ketergantungan  multivalue adalah juga ketergantungan fungsional.
6.      Bentuk Normal Kelima (5NF)
Disebut juga PJNF (Projection Join Normal Form)  dan  4NF  dilakukan dengan menghilangkan ketergantungan  join yang bukan merupakan kunci kandidat.
Ada beberapa kunci yang digunakan untuk proses pencarian, penyaringan, dan penghapusan yang biasa digunakan dalam pengelompokan database yaitu:
1.      Kunci Super (Super Key)
Himpunan  dari  satu  atau lebih entitas yang dapat digunakan untuk mengidentifikasikan secara unik sebuah entitas dalam entitas set.
2.      Kunci Primer (Primary Key)
Satu attribute atau satu set minimal  attribute yang tidak hanya mengidentifikasi secara unik suatu kejadian yang spesifik, tapi juga dapat  mewakili setiap kejadian dari suatu entity
3.      Kunci Tamu (Foreign Key)
Suatu attribute atau satu set  attribute yang melengkapi satu hubungan (relationship)  yang menunjukan ke induknya.
4.      Kunci Calon (Candidate Key)
Satu  attribute atau satu set minimal  attribute yang mengidentifikasi secara unik suatu kejadian yang spesifik dari suatu entity.
5.      Kunci Alternatif  (Alternate Key)
Kunci  kandidat  yang  tidak  dipakai  sebagai  primary key, kerap kali kunci alternatif ini dipakai sebagai kunci pengurutan pembuatan laporan.
6.      Kunci Gabungan atau Kunci Campuran (Composite Key)
Jika tidak ada satupun field yang bisa jadi primary key.Maka beberapa field dapat digabungkan manjadi satu.

Crystal Reports dirancang untuk membuat laporan yang dapat digunakan dengan bahasa pemrograman berbasis Windows, seperti Borland Delphi, Visual Basic, Visual C/C++, dan Visual Interdev.
Menurut Hadi (2003), ada beberapa kelebihan dari Crystal Reports ini adalah :
1.      Dari segi pembuatan laporan, tidak terlalu rumit yang memungkinkan para programmer pemula sekalipun dapat membuat laporan yang sederhana tanpa melibatkan banyak kode pemrograman.
2.        Integrasi dengan bahasa-bahasa pemrograman lain yang memungkinkan dapat digunakan oleh banyak programmer dengan masing-masing keahlian.
Fasilitas impor hasil laporan yang mendukung format-format populer seperti Microsoft Word, Excel, Access, Adobe Acrobat Reader, HTML dan sebagainya.
2.11        Flow Chart
Flow chart atau Bagan alir adalah bagan  (chart) yang menunjukkan alir  (flow) di dalam program atau prosedur sistem secara logika. Bagan alir (flowchart) digunakan terutama untuk alat bantu komunikasi dan untuk dokumentasi. 
Ada beberapa jenis flowchart diantaranya:
1.      Bagan alir sistem (system flowchart).
Sistem flowchart dapat didefinisikan sebagai bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Bagan ini menjelaskan urut-urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Bagan alir sistem menunjukkan apa yang dikerjakan di sistem.
2.      Bagan alir dokumen (document flowchart).
Bagan alir dokumen  (document flowchart)  atau disebut juga bagan alir formulir  (form  flowchart)  atau  paperwork flowchart merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya.
3.      Bagan alir skematik (schematic flowchart).
Bagan alir skematik (schematic flowchart) merupakan bagan alir yang mirip dengan bagan alir sistem, yaitu untuk menggambarkan prosedur di dalam sistem. Perbedaannya adalah, bagan alir skematik selain menggunakan simbol-simbol bagan alir sistem, juga menggunakan gambar-gambar komputer dan peralatan lainnya yang digunakan. Maksud penggunaan gambar-gambar ini adalah untuk memudahkan komunikasi kepada orang yang kurang paham dengan simbol-simbol bagan alir. Penggunaan gambar-gambar  ini  memudahkan untuk dipahami, tetapi sulit dan lama menggambarnya.
4.      Bagan alir program (program flowchart).
Bagan alir program  (program flowchart)  merupakan bagan yang menjelaskan secara rinci langkah-langkah dari proses program. Bagan alir program dibuat dari derivikasi bagan alir sistem.
Bagan alir program dapat terdiri dari dua macam, yaitu bagan alir logika program  (program logic flowchart)  dan bagan alir program komputer terinci  (detailed computer program flowchart).  Bagan alir logika program digunakan untuk menggambarkan tiap-tiap langkah di dalam program komputer secara logika. Bagan alat- logika program ini dipersiapkan oleh analis sistem. Gambar berikut menunjukkan bagan alir logika program. Bagan alir program komputer terinci  (detailed computer program flow-chart) digunakan untuk menggambarkan instruksi-instruksi program komputer secara terinci. Bagan alir ini dipersiapkan oleh pemrogram.
5.      Bagan alir proses (process flowchart).
Bagan alir proses  (process flowchart)  merupakan bagan alir yang banyak digunakan di teknik industri. Bagan alir ini juga berguna bagi analis sistem untuk menggambarkan proses dalam suatu prosedur.
Menurut Kendall & Kendall (2003:11), System flow atau bagan alir sistem merupakan bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. System flow menunjukkan urutan-urutan dari prosedur yang ada di dalam sistem dan menunjukkan apa yang dikerjakan sistem. Simbol-simbol yang digunakan dalam system flow ditunjukkan pada Tabel 2.1.




Tabel 2.1 Simbol-simbol  System Flow
Keterangan
Simbol
Keputusan
Terminal point
Preparation
Predefine proses
Punched card
Dokumen
Magnetic disk
Keterangan
Simbol
Manual operation
Manual input
On-line storage
Punched tipe
Display
Communicaton link

1.      Simbol Keputusan (Decision) menunjukkan perbandingan pernyataan, penyeleksian data yang memberikan pilihan untuk langkah selanjutnya.
2.      Simbol Terminal point (Terminator) menunjukkan awal atau akhir proses.
3.      Simbol Preparation (Preparation) menunjukkan proses inisialisasi.
4.      Simbol proses (Proces) Menunjukkan kegiatan proses dari operasi program komputer.
5.      Simbol Predefine proses (Predefined Proces) menunjukkan sub program atau menjalankan sub program.
6.       Simbol Punched card Simbol yang menyatakan input berasal dari kartu atau output ditulis ke kartu.
7.      Simbol dokumen Menunjukkan dokumen input dan output baik untuk proses manual atau komputer.
8.      Simbol Magnetic disk menunjukkan Input atau output yang menggunakan disk magnetic.
9.      Simbol Manual operation yang menunjukkan pengolahan yang tidak dilakukan oleh komputer atau manual.
10.  Simbol Manual input Menunjukkan pekerjaan input sacara manual.
11.  Simbol On-line storage menyatakan input yang berasal dari disk atau disimpan ke disk sacara on-line.
12.  Simbol Punched tipe menunjukkan input atau output yang menggunakan pita kertas berlubang.
13.  Simbol Display yang menyatakan peralatan output yang digunakan yaitu layar, plotter, printer dan sebagainya.
2.12        Activity Diagram
Activity Diagram adalah representasi grafis dari alur kerja tahapan aktivitas. Diagram ini mendukung pilihan tindakan, iterasi, dan concurrency. Pada pemodelan UML activity diagram dapat digunakan untuk menjelaskan bisnis dan alur kerja profesional secara step by step dari komponen suatu sistem dan activity diagram dapat menunjukkan keseluruhan dari aliran kontrol. (queenlittle 2010:10).
Activity Diagram pada dasarnya memiliki struktur yang mirip dengan flowchart atau diagram alir dalam perancangan sistem secara terstruktur. Activity diagram ini dibuat berdasarkan use case diagram.
Adapun simbol – simbol dari Activity Diagram sebagai berikut :
Simbol Activity Diagram.pngTabel 2.2 Simbol-Simbol Activity Diagram

Menurut Yudha (2013), dalam presentasi pertemuan 6 : PBSIM, menjelaskan bahawa Context diagram merupakan kejadian tersendiri dari suatu diagram alir data. Dimana satu (1) lingkaran merepresentasikan seluruh sistem. Context diagram harus berupa suatu pandangan, yang mencakup masukan – masukan dasar, sistem – sistem dan keluaran. Context diagram dimulai dengan pengambaran terminator, aliran data, aliran kontrol penyimpanan, dan proses tunggal yang menunjukkan keseluruhan sistem.
Adapun simbol – simbol dari context diagram dapat dilihat pada table 2.3 :



Tabel 2.3  Simbol-Simbol Context Diagram
Simbol
Nama
Keterangan

Sumber dan tujuan data
External entity merupakan kesatuan diluar lingkungan system bias berupa orang,organisasi system lain.

Arus Data
Arus data yang masuk dan keluar dalam sebuah system.

Proses transformasi
Proses yang mengubah input menjadi out put

Pendekatan perancangan terstruktur dimulai dari awal 1970. Pendekatan terstruktur dilengkapi dengan alat-alat (tools) dan teknik-teknik(techniques) yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem, sehingga hasil akhir dari sistem yang dikembangkan akan diperoleh sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas.
Menurut Jogiyanto (1990:263), DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir. DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur dan dapat mengembangkan arus data di dalam sistem dengan terstruktur dan jelas Data Flow Diagram adalah diagram yang menggunakan simbol – simbol untuk mengambarkan sistem jaringan kerja antar fungsi – fungsi yang berhubungan satu sama yang lain dengan aliran dan peyimpanan data (Adi Nugroho, 2011).
Menurut Yakub (2012:155), Data Flow Diagram merupakan alat untuk membuat diagram. DFD adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional sisitem untuk mengambarkan sistem sebagi suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual ataupun secara terkomputerisasi.
1.      External Entity atau Boundary
External entity atau kesatuan luar merupakan kesatuan di lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem. External entity disimbolkan dengan notasi kotak.
2.   Proses
Suatu proses adalah kegiatan yang dilakukan oleh orang, mesin, atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk menghasilkan arus data yang akan keluar dari proses. Simbol proses berupa lingkaran atau persegi panjang bersudut tumpul.
3          Simpanan Data
Simpanan data merupakan simpanan dari data yang dapat berupa hal-hal sebagai berikut, sebagai gambaran:
a.       Suatu file atau database di sistem komputer.
b.      Suatu arsip atau catatan manual.
c.       Suatu kotak tempat data di meja seseorang.
d.      Suatu tabel acuan manual.
Simpanan data di DFD disimbolkan dengan sepasang garis horizontal paralel yang tertutup di salah satu ujungnya.
4           Arus Data
Arus Data (data flow) di DFD diberi simbol panah. Arus data ini mengalir di antara proses, simpanan data (data store) dan kesatuan luar (external entity). Arus data ini menunjukkan arus data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem. Arus data ini menunjukkan arus dari data yang berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem yang dapat berbentuk sebagai berikut :
a.       Formulir atau dokumen yang digunakan di perusahaan.
b.      Laporan tercetak yang dihasilkan oleh sistem.
c.       Tampilan atau output di layar komputer yang dihasilkan oleh system.
d.      Masukan untuk komputer.
e.       Komunikasi ucapan.
f.       Surat-surat atau memo.
g.      Data yang dibaca atau direkamkan ke suatu file.
h.       Suatu isian yang dicatat pada buku agenda.
i.        Transmisi data dari suatu komputer ke komputer yang lain.
Arus data sebaiknya diberi nama yang jelas dan mempunya arti. Nama dari arus data dituliskan disamping garis panahnya. Berikut penjelasan simbol-simbol yang ada pada DFD dapat dilihat pada table 2.4 dibawah :

Tabel 2.4  Data Flow Diagram (DFD)











1.       Diagram Konteks : menggambarkan satu lingkaran besar yang dapat mewakili seluruh proses yang terdapat di dalam suatu sistem. Merupakan tingkatan tertinggi dalam DFD dan biasanya diberi nomor 0 (nol). Semua entitas eksternal yang ditunjukkan pada diagram konteks berikut aliran-aliran data utama menuju dan dari sistem. Diagram ini sama sekali tidak memuat penyimpanan data dan tampak sederhana untuk diciptakan.
2.       Diagram Nol (diagram level-1): merupakan satu lingkaran besar  yang mewakili lingkaran-lingkaran kecil yang ada di dalamnya. Merupakan pemecahan dari diagram Konteks ke diagram Nol. di dalam diagram ini memuat penyimpanan data.
3.       Diagram Rinci: merupakan diagram yang menguraikan proses apa yang ada dalam diagram Nol.
2.15        Entity Relationship Diagram
Menurut salah satu para ahli, Brady dan Loonam (2010), Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan teknik yang digunakan untuk memodelkan kebutuhan data dari suatu organisasi, biasanya oleh System Analys dalam tahap analisis persyaratan proyek pengembangan sistem. Sementara seolah-olah teknik diagram atau alat peraga memberikan dasar untuk desain database relasional yang mendasari sistem informasi yang dikembangkan. ERD bersama-sama dengan detail pendukung merupakan model data yang pada gilirannya digunakan sebagai spesifikasi untuk database. Berikut simbol – simbol ERD dapat dilihat pada table 2.5 berikut :
Tabel 2.5 Simbol-Simbol Entity Relationship Diagram.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN


3.1      Metode Pengumpulan Data

           Metode pengumpulan data yaitu suatu cara dalam mengumpulkan sebuah informasi dan digunakan untuk mendapatkan data yang akan digunakan sebagai pendukung dalam penyusunan laporan kuliah kerja praktek ini adalah:
1.      Metode Observasi
Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan pengamatan melalui studi kelayakan terhadap objek yang ingin diteliti dan dilakukan dalam situasi yang khusus, penulis mengadakan pengamatan langsung pada pegawai dibidang SDM yang sedang melaksanakan aktivitas  tersebut.
2.      Metode Wawancara
Teknik wawancara yaitu, suatu metode pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab sepihak yang dilakukan secara sistematika dan berlandaskan kepada tujuan penelitian, yaitu dengan mewawancarai pihak yang terlibat dalam kegiatan proses pembuatan dan pendataan.
3.      Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data dengan cara melihat catatan dan arsip yang diijinkan yang berhubungan dengan penjualan ATK.
4.      Metode Kepustakaan
Dalam penelitian ini, kegiatan yang dilaksanakan adalah mengumpulkan teori – teori yang tepat dan mempelajari buku – buku diklat yang akan dijadikan dasar kriteria dalam melaksanakan perancangan aplikasi Pengelolaan barang inventaris ini. Serta mencari informasi yang diperlukan, yang berkaitan dengan penyusunan laporan.

3.2      Perangkat Penunjang

Dalam merancang aplikasi persediaan inventaris barang pada kantor camat  dibutuhkan perangkat untuk membangunnya, berikut perangkat yang digunakan dalam perancangan :
Table 3.1 Perangkat Penunjang
No
Hardware & Software
Keterangan
1
Laptop Asus X45C
Hardware yang digunakan untuk merancang sistem dan membuat laporan.
2
TP-Link M5 D7A62C
Hardware yang berfungsi sebagai modem internet untuk digunakan menambah referensi perancangan sistem.
3
Canon MG 357
Hardware yang digunakan untuk menghasilkan out put berupa laporan.
4
Windows 7
Software utama untuk membuat dan menjalankan software penunjang yang lain.
5
Visual Basic 6.0
Software yang digunakan untuk perancangan system yang akan dibuat.
6
Crystal Reports
Software penunjang untuk keluaran berupa pembuatan laporan.
7
Yed Graph Editor
Software yang dugunakan dalam perancangan dasar seperti Context Diagram,DFD, dan lain-lain.

3.3      Metode Pengembangan Sistem

Waterfall model pertama kali diperkenalkan oleh Winston Royce tahun 1970. Waterfall Model merupakan model klasik yang sederhana dengan aliran sistem yang linier.  Output dari setiap tahap merupakan input bagi tahap berikutnya.Model ini telah diperoleh dari proses rekayasa lainnya dan menawarkan cara pembuatan rekayasa perangkat lunak secara lebih nyata.
pengembangan perangkat lunak ini menggunakan metode water fall menurut (Presman, Roger S. ,”Software Enginering : A Practitioner’s Approach” Mc Granhill International Singapore, 1992), yang langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
1.      System Engineering (rekayasa sistem), merupakan kegiatan untuk menentukan informasi apa yang dibutuhkan oleh sistem atau menentukan kebutuhan-kebutuhan dari sistem yang akan dibuat.
2.      Analysis system (analisa sistem), dilakukan untuk memperoleh informasi tentang sistem, menganalisis data-data yang ada dalam sistem yang berhubungan dengan Administrasi Penduduk. Informasi yang dikumpulkan terutama mengenai kelebihan dan kekuarangan sistem.
3.      Design (Perancangan), merupakan perancangan sistem baru berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan pada tahap sebelumnya dengan cara merancang perangkat lunak diantaranya Diagram Konteks, Data Flow Diagram (DFD), Entity Relationship Diagram (ERD), Data Dictionary (Kamus Data), Struktur File, Struktur Menu, Merancang input dan output.
4.      Coding (Implementasi), yaitu suatu kegiatan untuk membuat program atau mengimplementasikan hasil rancangan program aplikasi yang didalamnya membuat pengkonversian data kedalam sistem yang baru dan pengkonversian sistem secara berkala termasuk dalam hal pemeliharaan sistem itu sendiri.
5.      Testing (Pengetesan), yaitun kegiatan untuk melakukan pengetesan program yang sudah dibuat, apakah sudah benar atau belum, sudah sesuai atau  belum diuji dengan cara manual jika testing sudah benar maka program boleh digunakan.
6.      https://fatharaannisaa.files.wordpress.com/2014/08/w1.pngMaintenance (perawatan), yaitu merupakan suatu kegiatan untuk memelihara program aplikasi yang telah dibuat, agar keutuhan program dapat terjaga seperti validasi data, updating data, menjaga program dari serangan virus, orang yang tidak berhak yang dapat merusak program.
        





Gambar 3.1 Metode WaterFall

3.4      Instrumen

Adapun instrument wawancara yang telah dilakukan oleh penulis,sebagai berikut :
1.      Bagaimana system pendataan inventaris barang saat ini ?
2.      Siapa saja yang berhak mengatur inventaris barang di kantor camat ?
3.      Siapa yang membuat laporan data inventaris barang ?
4.      Bagaimana proses pendataan barang-barang inventaris di kantor camat ?
5.      Laporan apa saja yang di hasilkan dari pendataan barang-barang inventaris di kantor camat?
6.      Siapa saja yang menerima laporan data inventaris barang ?
7.      Laporan apa saja yang dibutuhkan oleh pimpinan ?
8.      Bagaimana proses penghapusan/mutasi  barang inventaris yang sudah rusak ?
9.      Media apa saja yang digunakan untuk menyimpan data-data inventaris barang?


BAB IV
TINJAUAN  UMUM INSTANSI


4.1      Gambaran Umum

Kecamatan Palaran membawahi koordinasi lima (5) Kelurahan yaitu Kelurahan Simpang Pasir, Kelurahan Handil Bakti, Kelurahan Rawa Makmur, Kelurahan Bukuan, Kelurahan Bantuas,dengan luas wilayah Kecamatan Palaran ±  219  km2dengan kepadatan penduduk hingga 2013 lalu diperkirakan mencapai 54.353 Jiwa,dengan kepadatan penduduk diperkirakan 246 Jiwa/Km2.
Kota Samarinda dibentuk dan didirikan pada tanggal 21 Januari 1960, berdasarkan UU Darurat No. 3 Tahun 1953, Lembaran Negara No. 97 Tahun 1953 tentang Pembentukan daerah-daerah Tingkat II Kabupaten/kota madya di Kalimantan Timur.
Semula Kodya Dati II Samarinda terbagi dalam tiga(3) kecamatan, yaitu Kecamatan Samarinda Ulu, Samarinda Ilir dan Samarinda Seberang. Kemudian dengan SK  Gubernur  Kepala Daerah Tingkat I  Provinsi Kalimantan Timur  No. 18/SK/TH-Pem/1969 dan SK No. 55/TH-Pem/SK/1969, terhitung sejak tanggal 1 Maret 1969, wilayah administratif Kodya Dati II Samarinda ditambah dengan empat(4) kecamatan,yaitu Kecamatan Palaran, SangaSanga, Muara Jawa  dan  Samboja (luas sekitar 2.727 km²). Saat ini pembagian kecamatan di Samarinda tidak termasuk Sanga-sanga, Muara Jawa, dan  Samboja.
Setelah PP No. 38 Tahun 1996 terbit, wilayah administrasi Kodya Dati II Samarinda mengalami pemekaran, semula terdiri dari empat(4) kecamatan menjadi enam(6) kecamatan, yaitu:
1.      Kecamatan Sungai Kunjang.
2.      Kecamatan Samarinda Ulu.
3.      Kecamatan Samarinda Utara.
4.      Kecamatan Samarinda Ilir.
5.      Kecamatan Samarinda Seberang.
6.      Kecamatan Palaran.
Kecamatan  Palaran  sebagai  salah  satu  dari  enam  kecamatan  yang  berada  diwilayah  Kota  Samarinda  mempunyai  luas  wilayah  ±  21.900  Ha  atau  ±  219  km2,  dengan  batas-batas  wilayah  sebagai  berikut  :
Ø  Utara            :     Berbatasan  dengan  Sungai  Mahakam
Ø  Timur            :     Berbatasan  dengan  Sungai  Mahakam
Ø  Selatan         :     Kecamatan  Sanga-sanga
Ø  Barat            :     Kecamatan  Samarinda  Seberang

4.2      Visi  dan Misi

4.2.1     Visi

1.      Pelayanan  Terbaik  Kepada  Masyarakat .
2.      Terlaksananya  pembinaan  umum  bidang  pemerintahan, Pembangunan  dan  kemasyarakatan  dilingkungan wilayah Kecamatan Palaran.
3.      Terlaksananya  pembinaan  teknis  bidang  pemerintahan, pembangunan  dan kemasyrakatan  pada  staf  dilingkungan sekretariat  Kecamatan  Palaran  berdasarkan  kebijakan  teknis yang  ditetapkan  oleh  Pemerintah  Kota  Samarinda.
4.      Meningkatkan  kualitas  sumber  daya  manusia pada  aparatur  Pemerintah  Kecamatan  Palaran.
5.      Mewujudkan  sarana  dan  fasilitas  kerja yang  menunjang  gairah  kerja.
6.      Menjalin  kerja  sama  yang  baik  dengan  aparat lintas sektoral  maupun  aparat  Kecamatan  Palaran.
7.      Meningkatkan  disiplin  pegawai  yang  diikuti  dengan pengenaan sanksi.

4.2.2     Misi

1.      Terlaksananya pembinaan umum  bidang  pemerintahan,pembangunan dan kemasyarakatan dilingkungan wilayah  Kecamatan Palaran.
2.      Terlaksananya  pembinaan   teknis bidang pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan pada staf dilingkungan Sekretariat Kecamatan Palaran  berdasarkan kebijakan  teknis yang ditetapkan oleh Pemerintah Kota Samarinda.
3.      Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia  pada aparatur Pemerintah Kecamatan  Palaran.
4.      Menciptakan perencanaan strategis, melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengawasaan dan pengendalian, serta mendorong partisipasi masyarakat dalam proses  pembangunan.

4.3     Struktur Organisasi

Susunan struktur Kantor Camat Palaran dapat dilihat pada gambar 4.1 dibawah ini:

Gambar 4.1 Struktur Organisasi pada Kantor Camat Palaran

4.4      Tugas Pokok

Berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Kota Samarinda nomor 25 tahun 2008 tentang  Penjabaran Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Struktur Organisasi Kecamatan Kota Samarinda,  disebutkan bahwa Camat mempunyai tugas pemimpin dan koordinator penyelenggaraan  pemerintahan di wilayah kerja kecamatan, melakukan pembinaan, bimbingan, pengawasan  pengendalian dan evaluasi serta mengkoordinasikan kegiatan penyusunan dan perumusan  perencanaan kecamatan yang meliputi kegiatan pengadministrasian umum, tata  pemerintahan, pemberdayaan masyarakat, ketentraman dan ketertiban, ekonomi dan  pembangunan, serta kesejahteraan rakyat berdasarkan ruang lingkup tugas, tanggung jawab  dan kewenangan serta sebagian urusan otonomi daerah yang dilimpahkan Kepala Daerah.

4.5      Alur Proses berjalan

Fod (Flow Of DOcument).jpgProses yang berjalan yang ada pada kantor camat palaran saat ini akan digambarkan dalam bentuk Flow Of Document (FOD) sebagai berikut :
Gambar 4.2 FOD yang sedang berjalan

BAB V
PEMBAHASAN


5.1   Proses Bisnis

Berikut ini adalah proses atau tahap dimana akan dijelaskan dan gambaran tentang perancangan sistem informasi yang akan dibuat oleh penulis.

5.2   Gambaran Umum Sistem

Perancangan sistem informasi persediaan barang ini dibuat dengan maksud membantu dalam proses pengolahan data-data barang dan membuat laporan persediaan barang.
Sistem informasi ini dibuat dengan berbasis stand alone hal ini dikarenakan agar mempermudah pengguna dalam melaksanakan tugas mendata ketersediaan barang. Agar tidak dilakukannya pengetikan ulang data dan tidak memakan banyak biaya dan waktu dimana menggunakan kertas dan tinta dalam mengumpulkan data-data barang pada sub bagian dan bidang-bidang yang ada pada kantor Camat Palaran.

5.3   Perancangan Sistem

Perancangan sistem dari Sistem informasi persediaan barang pada Kantor Camat Palaran ini, digambarkan dalam Flow Of Document (FOD), Diagram Context dan Data Flow Diagram.
Berikut ini perancangan sistem informasi persediaan barang pada Kantor Camat Palaran.

Fod (Flow Of DOcument) yang diusulkan.jpg5.4      Flow  Of  Document  yang diusulkkan

Gambar 5.1 Flow Of Document (FOD) yang diusulkan
Pada Gambar 5.1, Sub-sub Bagian dan Bidang-bidang yang ada pada kantor Camat Palaran memberikan data-data barang setiap bidang masing-masing setelah itu akan disimpan dalam Database Barang.
Dari database barang, Sub Bagian keuangan akan menginputkan semua data yang diberikan oleh setiap Sub-sub Bagian dan menjadikannya laporan untuk diberikan kepada Camat dan Sekertaris Camat.

5.5      Alur Data

Dalam perancangan aplikasi ini penulis merancang DFD seperti pada gambar – gambar di bawah ini beserta deskripsinya :
5.5.1        Context Diagram
Context Diagram.jpgDiagram konteks sistem informasi inventaris barang di Kantor Camat Palaran dapat dilihat pada gambar 5.1 dibawah :
                         Gambar 5.2   Context Diagram
Keterangan :
a. Petugas melakukan pendataan barang inventaris dan memberikan  kode menurut jenis inventaris apakah itu inventaris barang, tanah, bangunan, mesin atau kendaraan
b. Bagian Bendahara memberikan kode inventaris untuk jenis inventaris yang akan dimutasi. Bagian Bendahara akan mendapatkan laporan mengenai data barang yang telah dimutasi.
c. Pimpinan akan mendapatkan laporan mengenai data-data inventaris.
5.5.2        DFD (Data Flow Diagram)
A.    DFD Level 0
Dfd (Data Flow Diagram).jpg
Gambar 5.3   Data Flow Diagram Level 0
Keterangan:  Data Flow Diagram Level 0
a.       Proses 1 (Pendataan Inventaris)
Petugas kantor camat melakukan pendataan barang inventaris dan memberikan kode menurut jenis inventaris apakah itu inventaris barang, tanah, bangunan, mesin atau kendaraan dan juga kode ruang dimana inventaris tersebut disimpan. Dari proses pendataan ini mendapatkan lima database yang digunakan sebagai penyimpanan data-data yang sudah dimasukkan yaitu data barang, data tanah, data mesin, data bangunan, data kendaraan dan data ruang. Setelah pendataan inventaris maka petugas akan mendapatkan laporan mengenai data inventaris yang telah diinputkan.
b.      Proses 2 (Proses Mutasi)
Petugas akan memberikan kode inventaris yang dimiliki.Kemudian bagian Bendahara akan memberikan data-data inventaris untuk jenis inventaris yang akan dimutasi. Dari proses ini akan mendapatkan data-data inventaris dari database penyimpanan data inventaris. Jika terjadi mutasi barang maka petugas kantor camat akan melakukan cek barang apakah barang tersebut ada atau tidak, jika barang tersebut sesuai dengan database maka petugas kantor camat akan memberikan data-data inventaris yang akan dimutasi tetapi apabila tidak sesuai dengan database yang ada maka proses akan berhenti dan tidak ada proses mutasi.






5.6      Relasi Entitas atau Table

Berikut Relasi table dari sistem inventaris barang :
Untitled.jpg
Gambar 5.4   Relasi Tabel

5.7      Struktur Data

Dalam sistem informasi inventaris barang terdapat 9 tabel diataranya adalah sebagai berikut:
a.     Tabel Inventaris
Tabel Inventaris untuk menyimpan data barang-barang yang merupakan inventaris.
Tabel 5.1 Tabel Inventaris
Field
Type Data
Keterangan
Kode Inventaris*
Varchar (5)
Kode Inventaris
Jenis Inventaris
Varchar (20)
Jenis Inventaris
Kode Letak
Varchar (8)
Kode Letak
b.    Tabel Inventaris Tanah
   Tabel Inventaris tanahuntuk menyimpan data inventaris tanah.
Tabel 5.2 Tabel inventaris tanah
Field
Type Data
Keterangan
Kode Tanah *
Varchar (5)
Kode Tanah
Kode Inventaris**
Varchar (5)
Kode Inventaris
Kode Letak
Varchar (5)
Kode Letak
Asal
Varchar (10)
Asal perolehan tanah
Status
Varchar (10)
Status tanah
Tahun Pengadaan
Year
Tahun pengadaan
Luas
Int
Luas tanah
Harga
Double
Harga tanah
Penggunaan
Varchar (15)
Penggunaan tanah untuk
Kantor Camat
Keterangan
Varchar (50)
Keterangan mengenai
tanah
c.     Tabel  Inventaris Barang
Tabel Inventaris Baranguntuk menyimpan data barang-barang yang termasuk ke dalam barang-barang kantor.
Tabel 5.3 Tabel Inventaris Barang
Field
Type Data
Keterangan
Kode Barang*
Varchar (5)
Kode Barang
Kode Inventaris**
Varchar (5)
Kode Inventaris
Kode Letak
Varchar (5)
Kode Letak
Nama Barang
Varchar (30)
Nama Barang
Merk / Type
Varchar (20)
Merk / Type Barang
Asal
Varchar (10)
Asal Perolehan Barang
Status
Varchar (15)
Status Barang
Keadaan
Varchar (10)
Kondisi Barang
Bahan
Varchar (10)
Bahan Dasar Barang
Satuan
Varchar (10)
Satuan Barang
Ukuran
Varchar (10)
Ukuran Barang
Tahun
Year
Tahun Pembuatan
Jumlah
Int
Jumlah Barang
Harga Barang
Double
Harga Barang
Keterangan
Varchar (50)
Keterangan Barang

d.     Tabel  Inventaris Mesin
Tabel Inventaris Mesin untuk menyimpan data mesin.
Tabel 5.4 Tabel Inventaris Mesin
Field
Type Data
Keterangan
Kode Mesin *
Varchar (5)
Kode Mesin
Kode Inventaris**
Varchar (5)
Kode Inventaris
Kode Letak
Varchar (5)
Kode Letak
Nama Mesin
Varchar (30)
Nama mesin
Asal
Varchar (10)
Asal perolehan mesin
Status
Varchar (10)
Status mesin
Tahun
Year
Tahun pembuatan mesin
Keadaan
Varchar (10)
Keadaan mesin
Nomor Mesin
Varchar (15)
Nomor mesin
Nomor Pabrik
Varchar (15)
Nomor pabrik
Jumlah
Int
Jumlah Mesin
Harga
Double
Harga mesin
Keterangan
Varchar (50)
Keterangan mesin
e.     Tabel  Inventaris  Gedung dan Bangunan
Tabel Inventaris Gedung ntuk menyimpan data inventaris gedung dan bangunan.
Tabel 5.5 Tabel Inventaris Gedung dan Bangunan
Field
Type Data
Keterangan
Kode Gedung *
Varchar (5)
Kode Gedung
Kode Inventaris**
Varchar (5)
Kode Inventaris
Kode Letak
Varchar (5)
Kode Letak
Asal
Varchar (10)
Asal perolehan gedung
Status
Varchar (10)
Status gedung / bangunan
Keadaan
Varchar (10)
Kondisi gedung / bangunan
Tahun
Year
Tahun pembuatan
Luas
Int
Luas gedung / bangunan
Harga
Double
Harga gedung / bangunan
Konstruksi
Varchar (10)
Konstruksi bangunan
(tingkat, beton, tingkat &
beton)
Keterangan
Varchar (50)
Keterangan bangunan
f.      Tabel  Kendaraan
Tabel Kendaraan untuk menyimpan data – data kendaraan.
Tabel 5.6 Tabel Inventaris Kendaraan
Field
Type Data
Keterangan
Kode Kendaraan *
Varchar (5)
Kode Kendaraan
Kode Inventaris**
Varchar (5)
Kode Inventaris
Kode Letak
Varchar (5)
Kode Letak
Asal
Varchar (10)
Asal perolehan kendaraan
Status
Varchar (10)
Status kendaraan
Merk
Varchar (20)
Merk / Type Kendaraan
Tahun
Year
Tahun pembelian
Harga
Double
Harga kendaraan
Keadaan
Varchar (10)
Kondisi kendaraan
No. Rangka
Varchar (17)
No. Rangka kendaraan
No. Polisi
Varchar (8)
No. Polisi kendaraan
No. BPKB
Varchar (8)
No. BPKB kendaraan
Keterangan
Varchar (50)
Keterangan

g.     Tabel Inventaris Ruang
Tabel Ruang untuk menyimpan data nama ruangan.
Tabel 5.7 Tabel Inventaris Ruangan
Field
Type Data
Keterangan
Kode Letak *
Varchar (5)
Kode letak
Nama Letak
Varchar (30)
Nama letak
h.     Tabel  Mutasi
Tabel Mutasi untuk menyimpan data barang-barang yang telah dimutasi.
Tabel 5.8 Tabel Mutasi
Field
Type Data
Keterangan
Jenis Mutasi
Varchar (6)
Jenis mutasi
Kode Inventaris*
Varchar (5)
Kode inventaris
Kode Ruang Awal
Varchar (5)
Kode ruang awal
Kode Ruang Baru
Varchar (5)
Kode Ruang baru
Kode Barang
Varchar (5)
Kode Barang
Kode Mesin
Varchar (5)
Kode Mesin
Nama
Varchar (20)
Jenis inventaris
Tanggal
Date
Tanggal mutasi
Stok
Int
Stok inventaris
Jumlah
Int
Jumlah mutasi
Ket
Varchar (30)
Keterangan mutasi

5.8       Rancangan Desain Tampilan

Desain rancangan dari sistem informasi inventaris barang di Kantor Camat Palaran adalah sebagai berikut:
a.       Halaman 1.jpgTampilan Awal ketika menjalankan aplikasi akan tampil pada layar pilihan menu yaitu Lihat Laporan,yang dimana setiap pengguna aplikasi yang tidak memiliki hakl akses,  hanya bisa melihat laporan saja. Tampilan form awal dapat dilihat pada gambar berikut:







Gambar 5.5  Tampilan Awal Aplikasi
b.      Form Login
Login 2.jpgForm Login digunakan untuk mengamankan data user yang memiliki hak akses untuk masuk ke dalam aplikasi menuju halaman lembar kerja atau input data inventaris. Apabila login berhasil, maka akan masuk kedalam form menu utama, tetapi apabila login tidak berhasil maka akan ada peringatan bahwa login yang dilakukan salah. Di dalam form login terdapat 2 pilihan button yaitu OK yang digunakan untuk masuk ke dalam login dan cancel untuk keluar.Berikut Desain dari form login dapat dilihat pada Gambar 5.6:









Gambar 5.6  Form Login
c.     Menu Utama
Setelah melakukan login, user akan masuk ke halaman utama dari aplikasi ini lalu user memilih apa yang akan di inputkan.Menu utama dapat dilihat pada Gambar 5.7 :
Menu Utama.jpgGambar 5.7  Menu Utama
d. Input Data 3.jpg   Tampilan Input Data Inventaris












Gambar 5.8  Input Data Inventaris
Form input data digunakan untuk memasukkan data-data inventaris yang dimiliki oleh Kantor Camat Palaran.Dalam form ini terdapat beberapa fasilitas yang dapat digunakan, diantaranya adalah New untuk menambahkan data, Edit untuk mengubah data apabila terdapat kesalahan pada saat memasukkan data atau kekeliruan informasi, Delete untuk menghapus data, Home untuk keluar dari form input data, simpan untuk menyimpan data yang telah diinputkan kedalam datagrid dan tombol batal digunakan untuk membatalkan data yang telah dientry. Data dalam form ini diambil dan disimpan dari table barang, tabel tanah, tabel mesin, tabel gedung, dan tabel kendaraan.
form search 4.jpgButton Search digunakan untuk mencari data barang yang akan dibutuhkan. Untuk mencari data barang maka klik tombol Search secara otomatis akan tampil form Search yang dapat digunakan untuk mencari data barang berdasarkan kata kunci yang diinputkan. Form Search dapat dilihat pada Gambar 5.8.








Gambar 5.8  Form Search Data
e.        Form Input  Data Ruang
Ruang.jpgForm input  data ruang digunakan untuk memasukkan data ruang yang ada di Kantor Kecamatan Palaran. Dalam form ini juga terdapat lima pilihan Button yaitu Save,New, Edit, Delete dan Back. Form ini mengambil dan menyimpan data dari tabel ruang.







Gambar 5.10  Form Input Data Ruang
f.      Inventaris.jpg Form Input Kode Inventaris









Gambar 5.11  Form Input Kode Inventaris
Form input kode inventaris berfungsi untuk memasukkan jenis inventaris yang dimiliki oleh Kantor Camat Palaran, Dalam form ini terdapat lima pilihan Button yang digunakan yaitu Save  untuk menyimpan data yang telah dientry, New untuk menambahkan data, Edit untuk mengeditd ata yang telah dientry, Delete untuk menghapus data yang ada dalam datagrid dan Back untuk keluar dari program aplikasi. Form ini mengambil dan meyimpan data dari table inventaris. Prinsip kerja dari form input data inventaris hampir sama dengan form input kode ruang karena sama-sama merupakan form input.
g.     Laporan 5.jpg  Menu Laporan

Gambar 5.12  Form Menu Laporan
Pada Gambar 5.12 yaitu form menu laporan yang digunakan untuk melihat data dari seluruh barang inventaris yang telah diinputkan, pada form ini tersedia lima pilihan button yang digunakan untuk mencari data laporan (Search), lalu untuk menghapus data laporan yang terdapat kekeliruan (Delete), kemudian untuk mengubah data pada laporan (Edit), setelah itu tersedia pula button untuk menyimpan data laporan (Save).

5.9       Evaluasi Sistem

Kegiatan mengevaluasi sistem hasil perancangan dan memasukan kekurangan serta mencari penyebabnya  dan berusaha untuk memperbaikinya bila ada kekuarangan dalam perancangan sistem yang baru tersebut serta menelaah apakah sistem yang baru tersebut dapat berjalan dengan sesuai dengan permintaan dan kebutuhan, bila tidak diperlukan adnya perbaikan seperlunya.










BAB VI
PENUTUP


Setelah melakukan analisis terhadap permasalahan pada sistem informasi pengelolahan barang inventaris kantor camat palaran dan mencoba memberikan alternatif solusi dengan membuat program aplikasi penulis mencoba menarik kesimpulan dan memberikan saran untuk perbaikan kinerja sistem.

6.1       Kesimpulan

Permasalahan yang muncul di Sistem Informasi Pengelolaan Barang Inventaris menyangkut administrasi barang, dicoba diangkat untuk dicari jalan keluarnya atau diupayakan untuk dapat ditangani dengan sistem yang baru dengan orientasi penggunaanya untuk stand alone komputer, oleh karena itu kesimpulan dari program aplikasi yang dibuat ini, antara lain :
1.      Program aplikasi yang dibuat diharapkan dapat mempercepat proses pengolahan data dan pelayanan informasi
2.      Menghasilkan format laporan yang memadai dan tepat waktu sehingga mudah memenuhi kebutuhan sebagai mana mestinya.
3.      Informasi dari sistem yang baru diharapkan akan lebih baik, cepat dan efektif karena menggunakan alat bantu komputer tetapi tidak terlepas dari sumber daya manusianya sendiri dalam memanfaatkan teknologi yang ada untuk mnunjang daya kerjanya.

6.2       Saran

Diharapkan sistem yang baru ini mendapatkan masukan dan perbaikan untuk melengkapi sistem sehingga pada sistem informasi inventris barang kecamatan Palaran ini dapat menunjang proses penyajian informasi yang tepat, cepat dan akurat.
1.      Sistem ini hendaknya dapat dipergunakan oleh personil yang memahami sistem komputerisasi,sehingga penyajian informasinya dapat dilakukan dengan baik.
2.      Fungsi-fungsi dalam aplikasi sistem diharapkan dapat dipergunakan oleh sebagian besar pegawai kantor camat Palaran.
3.      Agar tercapai pengolahan data yang baik, hendaknya pemeliharaan data dapat diperhatikan karena data merupakan sumber yang sangat penting dalam pengambilan keputusan, laporan dan informasi yang lain, baik secara lisan maupun tulisan.
4.      Untuk mencegah rusaknya atau hilangnya data dalam file, sebaiknya dibuat file backup.






                                                        

DAFTAR PUSTAKA


Octovhiana, D. K. (2014). Kuliah Berseri Ilmu Komputer.com. Cepat Mahir Visual Basic 6.0.Madiun.
Pambudi, E. (22 April 2015). Pengertian Sistem Basis Data Menurut Para Ahli. Diakses pada 3 Mei 2016 dari http://dosenit.com/kuliah-it/database/pengertian-sistem-basis-data-menurut-para-ahli
Sutarman, M.Kom. 2009. "Pengantar Teknologi Informasi", Edisi Pertama. Bumi
Aksara. Jakarta.

Yudhanto, Y. (2013). Context Diagram (Diagram Konteks). Proses Bisnis dan SIM. Yogyakarta.
Yani, M. (2015). ERD (Entity Relationship Diagram). Analisa dan Perancangan Sistem Informasi. Samarinda.
Wulansari, T. T. (2015). Pendekatan Perancangan Terstruktur. Analisa dan Perancangan Sistem Informasi. Samarinda.


Popular posts from this blog

Makalah Fungsi (POAC) planning, organizing, actuating dan controlling Dalam suatu Organisasi / perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang POAC diterapkan dalam setiap organisasi di seluruh dunia guna mempertahankan kelanjutan organisasi. POAC adalah dasar manajemen untuk organisasi manajerial. Terdapat beberapa konsep proses manajemen, misalnya saja PDCE ( Plan, Do, Check, Evaluate) , dan PDCA ( Plan, Do, Check, Action) . Namun, konsep POAC lebih banyak digunakan dan diterapkan karena lebih sesuai untuk setiap tingkat manajemen. 1.2 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini akan mencakup pembahasan management POAC dalam suatu organisasi demi meningkatkan efektifitas dan efisiensi suatu organisasi dalam pencapaian tujuannya. 1.3 Tujuan dan Manfaat Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah : 1. Memenuhi tugas matakuliah Analisa Proses Bisnis 2. Memahami prinsip dasar management POAC dalam Seatu Organisasi Manfaat : 1. Memberikan mahasiswa pemahaman baru 2. Merealisasikan mater...

Makalah Sistem Operasi

“ Sistem Operasi” Tujuan pembuat materi ini adalah memberikan  pemahaman bagi pembaca khususnya mahasiswa, dan menambah ilmu serta pengetahuan mengenai masalah yang diangkat dalam makalah. juga untuk memberikan keterampilan baru di bidang IT Ditulis oleh : Abdul Sidik STMIK SPB SAMARINDA 2013-2014 PRAKATA Puji syukur kepada Allah Subhanahu wa ta‟ala atas karunia, hidayah dan nikmatnya penulis dapat menyelesaikan makalah tentang Sistem Operasi ini. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salahsatu tugas yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah Sistem Operasi, Bapak Muhammad Hatta . Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Makalah Sistem Operasi ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna menyempurnakan makalah ini dan dapat menjadi acuan dalam menyusun makalah-makalah atau tugas-tugas selanjutnya Penulis berharap, dengan memb...

Macam-macam Organisasi dan Contohnya

Organisasi Niaga Organisasi niaga adalah organisasi yang tujuan utamanya mencari keuntungan. Organisasi ini sering kita temukan dalam kehidupan yang berbasis globalisasi saat ini, dengan faktor ekonomi yang semakin berkembang menjadikan organisasi niaga semakin pesat pula. adapun macam macam organisasi niaga antara lain ·                      Perseroan Terbatas ( PT ) ·                      Perseroan Komanditer ( CV ) ·                      Firma ( FA ) ·                      Koperasi ·                ...